Pendahuluan
Sesungguhnya kemenangan itu tidak datang dengan sendirinya, tidak turun tanpa tujuan, dan tidak diperoleh secara kebetulan.
Kemenangan
mempunyai hukum dan aturan main, seperti yang diabadikan dalm
al-Qur’anul Karim untuk diketahui hamba-hamba-Nya yang mukmin:
Hukum pertama:
Sesungguhnya
kemenangan itu hanya dari sisi Allah Ta’ala. Orang yang dimenangkan
Allah tidak mungkin bisa dikalahkan oleh siapapun dan kapanpun juga,
meskipun seluruh isi bumi bersatu padu hendak mengalahkannya. Penegasan
Allah Swt.:
“Jika
Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu;
jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah
gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu?
karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (Ali Imran: 160)
PERSOALAN GLOBAL
Tantangan
global ke depan semakin nyata, hal ini akan menjadi krisis multidimensi
bagi negara berkembang bila tidak segera disikapi. Cengkraman
hegemoni barat telah menularkan racun-racun yang membuat negeri-negeri
Islam silau dengan kemegahannya dan melupakan izzahnya sebagai umat yang
terbaik.
1. Bidang
politik, banyak negara-negara yang penduduknya mayoritas Islam dijajah
dan di boikot oleh musuh-musuh Islam, sementara saudara-saudaranya di
negeri yang lain tak berdaya menolongnya. Sementara para elit politik
sibuk dengan partainya masing-masing dan hanya mementingkan individu dan
kelompok.
2. Bidang ekonomi, belum adanya pemerataan pendapatan, kekuasaan dolar amerika terhadap ekonomi global. Kebanyakan
transaksi internasional dilakukan dengan dolar amerika. Selain itu
sistem riba masih merajarela dan pengusaha-pengusaha asing menguasai
semua sektor.
3. Bidang
pertahanan dan keamanan, adanya penjajahan dalam bentuk perang senjata
maupun perang pemikiran yang merusak negeri dan moral bangsa.
4. Bidang
hukum, belum tegaknya hukum Islam dan sengaja di buat seakan-akan suatu
yang menakutkan bila diterapkan di masyarakat. Sedangkan hukum buatan
manusia tetapi hanya memihak kepada kelompok elit saja.
5. Bidang
pendidikan, adanya kebijakan-kebijakan dalam hal kurikulum dan sistem
pengajaran yang tak mendidik generasi muda, yang ada hanya
komersialisasi pendidikan.
6. Bidang
kejiwaan, umat diserang dengan penyakit ketundukan pada penguasa yang
dzalim. Sehingga kebanyakan umat Islam tidak mempunyai izzah di hadapan
mereka, karena jiwanya sudah terjajah.
ISLAM SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN UMAT
Islam
merupakan sistem yang rabbani, karena prinsip yang menjadi porosnya
adalah mengajak manusia untuk mengenal Tuhannya dan memperkuat hubungan
dengan-Nya, hingga memiliki spiritual yang mulia, yang mengangkat
jiwa-jiwa manusia dari belenggu materi menuju kemuliaan dan keindahan
sebagai manusia.
Syekh
Hasan al-Banna menyatakan dengan penuh keyakinan sebagaimana yakinnya
seorang muslim dengan penuh kebanggaan, sebagaimana kebanggaan seorang
mukmin.
“Sesungguhnya
tugas kita adalah memimpin dunia dan membimbing seluruh manusia menuju
sistem dan ajaran Islam, yang tanpa Islam manusia tidak akan mendapat
kebahagiaan...” (Risalah Ila Ayyi Syaiin Nad’un Naas)
Beliau juga menegaskan :
“Sesungguhnya seluruh penduduk dunia telah dalamkebingungan dan keguncangan. Sistem-sistem
yang ada tidak mempunyai kemampuan untuk memberikan solusi, dan tiada
solusi bagi persoalan dunia melainkan Islam. Karena itu, tampilah (wahai
ikhwan) dengan menyebut nama Allah untuk menyelamatkan dunia, seluruh
manusia telah menunggu sang penyelamat, dan tidak yang dapat
menyelamatkan mereka kecuali risalah Islam yang lenteranya kalian bawa
dan serukan.” (Risalah Ilasy-Syabab).
Islam
adalah sistem yang ‘syamil’ (menyeluruh), mencakup semua aspek
kehidupan. Islam merupakan suatu sistem yang sempurna yang mencakup
kegiatan orang-perseorangan dalam kehidupan keluarganya, dalam kehidupan
kemasyarakatannya dan kehidupan seluruhnya. Ia menentukan hukum-hukum
dari berbagai macam hubungan dalam segala bidang itu, dan mengadakan
peraturan-peraturan yang mengatur hubungan-hubungan ini. Karena itu
dalam kehidupan Islam adalah mustahil untuk memisahkan aqidah yang
terdapat dalam hati nurani orang-perseorangan dan hukum yang
mengendalikan kehidupannya karena yang menjadi dasar dan hukum itu
adalah aqidah itu sendiri.
Adapun solusi yang ditawarkan oleh Islam, seperti:
- Rekontruksi sistem politik
Politik
memiliki banyak definisi, di antaranya, politik adalah keahlian
memerintah dan menjalankan negara; atau politik adalah kekuatan dan
kemampuan untuk meraih tujuan.
Rasulullah
merupakan suri tauladan kita, dan merupakan imam para dai yang menyeru
manusia ke jalan Allah. Rasulullah telah menempuh cara bijak sehingga
beliau bisa menghasilkan kesuksesan dalam dakwah dan pemerintahannya.
Integralitas Islam sebagai sistem kehidupan yang sempurna dan
komprehensif yang dengan pasti telah mencakup aspek politik.
Imam Al-Ghazali rahimahullah berkata:
“Ketahuilah
bahwa syariat adalah pondasi dan raja adalah penjaga. Sesuatu yang
tidak berpijak di atas pondasi, maka ia akan runtuh, dan sesuatu yang
tidak ada penjaganya maka ia akan hilang.”
Sudah
sepatutnya untuk menuju kemenangan Islam, umat Islam harus mempelajari
politik sehingga ia bisa berstrategi yang tentunya tidak keluar dari
ketentuan syar’i. Langkah-langkah politik untuk memperbaiki sistem
pemerintahan:
· Aktivitas informasi yang intens
· Berdialog dengan pemimpin pemerintahan
· Pembentukan komite perundang-undangan dan pengajuan berbagai usulan
· Menyiapkan berbagai program perbaikan dan menyampaikannya pada pihak-pihak berwenang
· Statement-statement politik yang menjelaskan sikap
· Memasuki dewan-dewan perwakilan; mendirikan atau terlibat aktif dalam kepartaian
· Menyerukan dengan lantang tuntutan-tuntutan politik
· Membangun aliansi-aliansi politik
- Rekonstruksi sistem ekonomi
Harta
merupakan tulang punggung kehidupan, dan perekonomian adalah pilar
asasi negara. Sangatlah sulit bagi perekonomian untuk memainkan perannya
yang efektif dalam upaya kebangkitan dan kemajuan yang integral, bila
ia tumbuh di bawah naungan sistem ekonomi asing dan tidak berpijak
kepada prinsip-prinsip ekonomi Islam. Ekonomi Islam merupakan sistem
ekonomi yang ideal karena di dalamnya terdapat seruan untuk berzakat.
Zakat mampu mengatasi kesenjangan antara orang kaya dan miskin. Zakat
bukan hanya untuk konsumsi namun ada juga zakat produktif yang bisa
digunakan untuk modal usaha, beasiswa pendidikan, dan lain sebagainya.
Selain itu dalam sistem syariah menggunakan sistem bagi hasil sehingga
lebih menguntungkan dan halal dibandingkan sistem riba/bunga, karena
dalam sistem bagi hasil mempunyai akad yang jelas dan adanya sistem
norma dan nilai islami sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Begitupun dengan sistem pengelolaan harta mempunyai prinsip-prinsip, sebagai berikut:
v Keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat,
v Harta harus dimanfaatkan untuk hal-hal produktif terutama kegiatan investasi yang merupakan landasan aktivitas ekonomi dalam masyarakat.
- Rekonstruksi sistem sosial :
v Mewujudkan masyarakat yang Rabbaniyah dan sikap keagamaan di tengah masyarakat
v Menjaga etika-etika umum dan menjunjung tinggi lembaga-lembaga sistem sosial
v Melindungi keluarga
v Memerangi kejahatan dan kerusakan
v Menghidupkan sistem sistem hisbah (menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar)
v Menegakan keadilan sosialbdan memperluas peluang kerja mencari penghasilan
v Membenahi pendidikan dan pengajaran
v Mempehatikansistem kesehatan umum
v Mengarahkan media informasi dan seni
v Menata wisata dan hiburan
KAMMI dan Permasalahan Negara
Sebagai
umat Islam kita tidak boleh membiarkan bangsa barat terus berkuasa di
muka bumi, oleh karena butuh adanya strategi perlawanan dari kaum
muslimin di dunia dan tiada kata lain kecuali dengan persatuan umat
Islam serta kepemimpinan umat.
Indonesia
merupakan negara yang kaya dan penduduknya mayoritas beragama Islam.
Seharusnya dengan kekayaan tersebut bisa menjadi negeri yang makmur.
Namun kondisinya sungguh jauh berbeda, hanya segelintir orang saja dari
penduduknya yang bisa menikmati kekayaan tersebut. Menurut data
statistik 2006 jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 40%, realita di
lapangan lebih besar lagi kemungkinan mencappai 60%. Dan angka ini akan
terus bertambah bila tidak segera ditanggulangi. Ditambah mental para
pemimpin yang merusak dengan adanya KKN sehingga menambah masalah di
negeri ini.
KAMMI
sebagai bagian dari lapisan pemuda memiliki posisi dan peran strategis
dalam konteks perubahan ini yakni sebagai pewaris yang sah atas masa
depan bangsa dan umat. Posisinya sebagai gerakan yang menghimpun para
pemuda terpelajar menjadikan KAMMI sebagai wadah permanen yang menyemai bibit-bibit unggul lahirnya para pemimpin Islam yang tangguh di masa depan.
Dalam
mewujudkan masa depan Indonesia yang dengan yang sesuai dengan
nilai-nilai Islam, maka mencetak kader-kader yang tangguh sehingga mampu
menjadi solusi dari persoalan yang multi dimensi yang dihadapi bangsa
Indonesia.
Prinsip Gerakan KAMMI
a. Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI
b. Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI
c. Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI
d. Perbaikan adalah tradisi perjungan KAMMI
e. Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI
f. Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI
Dari
rumusan prinsip gerakan tersebut, maka dapat diinterpretasikan ke dalam
hal-hal yang mendasari strategi perjuangan KAMMI, yaitu:
Kemenangan
Islam adalah jiwa perjuang KAMMI, ini menunjukan bahwa KAMMI telah
memilih Islam sebagai ideologi yang mendasari jiwa perjuangan KAMMI,
sehingga apapun yang dilakukan oleh KAMMI tujuannya adalah kemenangan
Islam.
Kebathilan
adalah musuh abadi KAMMI, hal ini menunjukan bahwa kader-kader KAMMI
adalah kader yang peka terhadap kebathilan, sehingga dengan adanya
kepekaan ini akan menegakan kebenaran yang didasari dengan hukum-hukum
Islam yang adil.
Solusi
Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI, sejarah telah menunjukan bahwa
solusi Islam-lah yang terbukti bisa berjaya di muka bumi ini dan selaras
dengan fitrah manusia. Jadi tugas KAMMI saat ini adalah mendekatkan
antara umat dengan Islam sebagai ajarannya, yaitu dengan mempelajari
kembali al-Qur’an dan sunnah sebagai jalan kembali yang utuh. Maka
keyakinan masa depan di tangan Islam menjadi sebuah gagasan yang hidup
dan bukan mimpi belaka karena Islam sebagai sebuah sistem telah berhasil
membuktikan bahwa tiga benua besar : Asia, Afrika dan Eropa pernah
menyambut kedatangan umat Islam dengan baik dan damai.
Perbaikan
adalah tradisi perjuangan KAMMI, ini mengisyaratkan bahwa dakwah akan
selalu lekat dalam tubuh KAMMI. Dimana kader-kader KAMMI akan selalu
melakukan proses kebaikan, baik bagi dirinya sendiri, masyarakat, dan
bangsa dimanapun mereka berada. Sehingga bukan hal yang mustahil,
melalui tangan-tangan kader KAMMI bangsa Indonesia bisa bangkit dari
keterpurukan
Kepemimpinan
umat adalah strategi perjuangan KAMMI, ini membuktikan bahwa KAMMI
mempunyai visi jauh ke depan, oleh karena itu untuk mewujudkannya KAMMI
perlu mengambil sebab dan melalui pentahapan kemenangan dan kejayaan
Islam untuk mewujudkannya. Kepemimpinan umat tidak akan dicapai kecuali
melalui jalan kemenangan Islam. Ini merupakan langkah yang panjang
sehingga butuh kader-kader yang tangguh untuk mengemban amanah ini. Oleh
karena itu perlu adanya kedisiplinan terhadap manhaj kaderisasi untuk
melakukan proses pembinaan terhadap kader tersebut.
Persaudaraan
adalah watak muamalah KAMMI, hal ini membuktikan bahwa perlu adanya
hubungan yang harmonis antara KAMMI dan masyarakat, karena kerja-kerja
KAMMI adalah kerja-kerja yang nyata dan membutuhkan dukungan dari
masyarakat dan bisa berkontribusi bagi masyarakat dan negara.
Untuk
memperbaiki kondisi kenegaraan, maka KAMMI harus mengambil
langkah-langkah yang nyata yang sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah.
Dan jawabannya hanya satu meraih kemenangan dan kejayaan Islam.
*AB3, Staf Dept.Kaderisasi KAMMI Daerah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar