Kapankah anak muda layak menjadi seorang
pemimpin? Baik ia menjadi pemimpin pergerakan maupun pemimpin publik.
Jawabannya relatif, sangat tergantung pada banyak aspek kelayakan. Jika
merujuk pada Al-Qur’an keberadaan anak muda menjadi pemimpin terbilang
pada usia yang relatif belia. Kita ambil usia-usia awal peran-peran
nubuwah pada tiga nabi: Ibrahim, Musa, dan Yusuf.
Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim relatif sangat muda. Perhatikan ayat ini Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim". (QS. Al-Anbiya’: 60)
Fata
merujuk pada usia remaja, biasanya dinisbatkan pada mereka yang berusia
16 atau 18 tahun. Jika dicari relevansinya dengan zaman sekarang, nabi
Ibrahim telah mulai bermanuver dakwah pada saat usia SMU anak zaman
sekarang.
Nabi Musa
Nabi Musa
Nabi Musa dijelaskan dalam surah al-Qashash ayat 14: "Dan setelah dia (Musa) dewasa (balagho asyddahu) dan sempurna akalnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik".
Lafadz balagho asyddahu
menunjukkan awal usia baligh, sekitar 15 tahun. Setelah usia itu Musa
dikisahkan masuk ke kota Memphis. Dia melihat perkelahian antara dua
orang, satu dari Bani Israel dan satu musuhnya (pihak Fir’aun). Musa
membantu pihaknya dari Bani Israel dengan meninju musuhnya sampai mati.
Singkat cerita, Musa dikejar dan lari ke negeri Madyan. Di negeri ini
dia bertemu dengan dua orang perempuan yang kesulitan memberi air minum
untuk gembalaannya karena banyak laki-laki sedangkan bapaknya sudah tua
renta. Musa menolongnya, setelah itu ia dipanggil bapaknya (Syu’aib).
Setelah dialog, Nabi Syu’aib menikahkan Musa dengan salah satu puterinya
dengan satu syarat, Musa bekerja pada Syu’aib selama 8 sampai 10 tahun.
Musa menyepakatinya.
Dijelaskan dalam ayat 29, setelah Musa menunaikan janjinya ia berangkat dengan keluarganya ke sebuah tempat. Di sebuah lereng gunung ia melihat api, sebagai awal mula dia mendapat wahyu langsung dari Allah. Sejak itulah dia diangkat menjadi Nabi untuk menebarkan dakwah tauhid dan menumbangkan rezim Fir’aun.
Jika dihitung, kapankah Musa menjadi pemimpin perubahan untuk melawan rezim tirani? Sekitar 25 tahun kalau dia bekerja kepada Syu’aib 10 tahun atau 23 tahun jika ia menunaikan janji bekerjanya 8 tahun. Artinya usia awal yang signifikan menjadi pemimpin pergerakan adalah pada usia sekitar 23-25 tahun.
Dijelaskan dalam ayat 29, setelah Musa menunaikan janjinya ia berangkat dengan keluarganya ke sebuah tempat. Di sebuah lereng gunung ia melihat api, sebagai awal mula dia mendapat wahyu langsung dari Allah. Sejak itulah dia diangkat menjadi Nabi untuk menebarkan dakwah tauhid dan menumbangkan rezim Fir’aun.
Jika dihitung, kapankah Musa menjadi pemimpin perubahan untuk melawan rezim tirani? Sekitar 25 tahun kalau dia bekerja kepada Syu’aib 10 tahun atau 23 tahun jika ia menunaikan janji bekerjanya 8 tahun. Artinya usia awal yang signifikan menjadi pemimpin pergerakan adalah pada usia sekitar 23-25 tahun.
Merujuk
pada nabi Musa, untuk menjadi pemimpin perubahan dibutuhkan persiapan
kematangan selama 8 sampai 10 tahun sejak balligh. Lebih dari itu proses
persemaian kepemimpinannya semakin matang apabila ia memimpin keluarga
terlebih dahulu selama 8 sampai 10 tahun.
Nabi Yusuf
Perhatikan tenggat waktu-waktu Yusuf di usia pertumbuhan yang direkam al-Qur’an:
"Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (QS. Yusuf: 19)
Lafadz yang digunakan ghulam ‘anak kecil’. Mungkin sekitar 10 tahunan. Lalu perhatikan ayat 22-nya: "Dan tatkala dia cukup dewasa (balagho asyuddahu) Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (22)
"Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (QS. Yusuf: 19)
Lafadz yang digunakan ghulam ‘anak kecil’. Mungkin sekitar 10 tahunan. Lalu perhatikan ayat 22-nya: "Dan tatkala dia cukup dewasa (balagho asyuddahu) Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (22)
Setelah itu perhatikan ayat selanjutnya (23) begini: “Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya). ..”
Jadi peristiwa Zulaikha menggoda Yusuf adalah ketika Yusuf berusia baligh (dewasa) atau sekitar 15 tahunan. Dahulu, usia saat itu memang sudah tampak dewasa. Zaman sekarang mungkin baru masuk kelas 1 SMU. Artinya sudah masuk usia pubertas psikologisnya dan mulai matang pula biologisnya. Mari kita perhatikan ayat berikutnya (24):“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu...”
Yusuf berhasil menghindari tragedi memalukan itu, dan ia memilih penjara. Menurut keterangan beliau hidup dalam penjara sekitar 9 tahun. Di usia itu beliau semakin matang dan bijak memecahkan persoalan yang menimpa umat dan negaranya. Singkat kisah, beliau diminta Raja untuk menjadi menteri sejak ia memecahkan teka-teki mimpi tuan Raja.
Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami". (QS. Yusuf: 54)
Jadi peristiwa Zulaikha menggoda Yusuf adalah ketika Yusuf berusia baligh (dewasa) atau sekitar 15 tahunan. Dahulu, usia saat itu memang sudah tampak dewasa. Zaman sekarang mungkin baru masuk kelas 1 SMU. Artinya sudah masuk usia pubertas psikologisnya dan mulai matang pula biologisnya. Mari kita perhatikan ayat berikutnya (24):“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu...”
Yusuf berhasil menghindari tragedi memalukan itu, dan ia memilih penjara. Menurut keterangan beliau hidup dalam penjara sekitar 9 tahun. Di usia itu beliau semakin matang dan bijak memecahkan persoalan yang menimpa umat dan negaranya. Singkat kisah, beliau diminta Raja untuk menjadi menteri sejak ia memecahkan teka-teki mimpi tuan Raja.
Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami". (QS. Yusuf: 54)
Sejak diberi tawaran posisi terhormat di kerajaan, Yusuf menawarkan bargaining position hanya pada jabatan menteri yang menangani bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat (mungkin semacam Menkokesra). Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan" . (55)
Jadi
jika dihitung (15+9), usia beliau diangkat menjadi menteri sekitar 24
tahun. Allahu A’lam Penakluk PeradabanRasulullah pernah mengatakan bawah
Romawi akan ditaklukkan. Wilayah kekuasaan pertama yang akan
ditaklukkan adalah kota Konstantinopel, yang mana Kaisar Konstantin tinggal di sana.
Beliau menegaskan bahwa sang penakluk adalah pemimpin terbaik dan
pasukannya adalah pasukan yang terbaik pula. Namanya Muhammad dijuluki
Al-Fatih. Usianya ketika ia diangkat untuk memimpin Dinasti Utsmaniyah
pada usia 18 tahun. Tapi berhasil menaklukan Konstantinopel ketika
berusia 23 tahun.
Rasulullah pun
mengabari bahwa setelah Konstantin ditaklukkan oleh anak muda, wilayah
Romawi berikutnya juga akan ditaklukkan oleh anak muda. Namanya, kata
beliau, ismuhu ka ismiy wa ismu abihi ka abiy (namanya seperti
namaku dan nama ayahnya seperti nama ayahku) atau Muhammad bin Abdullah.
Para ahli sejarah Islam memprediksi bahwa kota
Romawi kedua berikutnya yang akan ditaklukkan oleh anak muda ini adalah
Vatikan dan kerajaan Romawi yang terbentang luas itu yang dimaksud
Rasulullah mungkin adalah Eropa. Siapakah dia? Kelak dia akan dikenal
sebagai Imam Mahdi. Anak muda yang akan di-ishlah oleh Allah dalam satu
malam, tanpa pengalaman, tiba-tiba saja dia menjadi dewasa dan memiliki
segala bakat kekuatan yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi pemimpin.
Kapankah hal itu terjadi? Bukankah tanda-tandanya sudah semakin dekat.
Meningkatkan Kompetensi dan Kontribusi
Melihat
pemaparan sejarah di atas jelas yang tergolong terbaik adalah usia 15
sampai 25 tahun. Atau kalau merujuk pada Muhammad Al-Fatih sebagai
pemimpin terbaik dengan pasukan yang terbaik pula pada usia 23 tahun.
(lebih dari usia terbaik itu, jangan dikira masih muda? Tapi biarlah,
istilah ‘muda’ memang masalah klaim). Terlepas dari perkiraan hitungan
kuantitatif di atas, Rasulullah Muhammad saw adalah teladan kita bagi
setiap umur manusia. Semua berhak menjadi pemimpin jika dia memiliki
kapabilitas. “Setiap kalian adalah tokoh”, kata Rasulullah.
"Tugas
kita sekarang melatih diri kita menjadi pemimpin muda pembawa perubahan
di manapun dan dalam posisi apapun. Kita tingkatkan ketakwaan,
produktivitas, dan kontribusi kita di berbagai segi dan segmen di
Indonesia."
Ya dari Indonesia. Biarkanlah hukum alam (sunnatullah kauniyah)
bekerja sesuai ketentuannya. Biarkanlah mentari peradaban itu terbit
dari timur. Insya Allah kemenangan Islam akan hadir dibawa oleh kaum
muda yang berkualitas qur’ani. Dan sungguh telah Kami tulis di dalam
Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini akan
diwarisi oleh hamba-hambaKu yang saleh. (QS. Al-Anbiya’: 105)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar