Selasa, 24 April 2012

MONITORING BERITA MUSLIM NEGARAWAN


MONITORING BERITA
MUSLIM NEGARAWAN
Rabu 25 April 2012




TEMA
HEADLINE
MEDIA
HAL
Pemilukada
Sebelum Deklarasi Sosialisasi Dulu
Radar Banjarmasin
9

PNS HSU Dituntut Netral
Radar Banjarmasin
9

Suharjo Belum Pasti Didukung Demokrat
Media Kalimantan
C1

Suhardjo Cuek Dengan Spanduk dukungan Cabub
Barito Post
8




PLN
Kalsel Harus Merdeka
Radar Banjarmasin
9

Gubernur : Kalsel Ingin "Merdeka" 2014
Barito Post
1




BBM
KNPI Sipakan Class Action
Radar Banjarmasin
9

Oknum Petugas SPBU Dilaporkan
Radar Banjarmasin
9

Gubernur : Tindak Pelangsir di SPBU
Media Kalimantan
A1

Kebijkan HET BBM Mendadak
Media Kalimantan
A1




Infrastruktur
"Setuju, Silahkan Ambil Uang
Media Kalimantan
A8

Muhiddin Terancam Digugat
Media Kalimantan
C1

Pemko Tawarkan Biaya Pembebasan Lahan
Kalimantan Post
14

Alih Fungsi Lahan Kamboja Bakal digugat
Barito Post
1

Pemkot Lemah Awasi Pembangunan Ruko
Mata Banua
4

Tapem Siapkan Uang Ganti Rugi
Mata Banua
4




Legislatif
DPRD se Kalimantan Terlalu Santun
Media Kalimantan
C1

Dewan Rekomnendasikan Strategi Percepatan Pertanian
Kalimantan Post
15

Kalimantan Menggugat Teralu Santun
Barito Post
8

BK Akan Umumkan Anggota Dewan Tak disiplin
Barito Post
8

Rakor ADPSI Kurang greget
Mata Banua
5




Sosial
Data Kemiskinan Yang Palid
Media Kalimantan
C1

Serap Beras 2,2 Juta Ton
Media Kalimantan
C1

Pemko Galakan Razia Gepeng
Kalimantan Post.
5




Pemerintahan
Data Kepegawaian Pemkot Dipertanyakan
Mata Banua
4

Muhiddin Terancam Digugat
Rencana Pemkot Banjarmasin yang disetui DPRD Banjarmasin untuk mengubah fungsi ruang terbuka hijau (RTH) di lahan kamboja bakal berbuntut dilayangkannya gugatan kepada Walikota Banjarmasin Muhidin. Adalah ketua yayasan Kristen Indonesia Wilayah Kalimantan R Atu Narang yang mengancam akan menggugat orang nomor satu dipemkot Banjarmasin itu, sebagai pewaris lahan kamboja ketua DPRD Kalteng ini tidak setuju jika taman kota itu sebagai lahannya dijadikan lahan bisnis.
DPRD se Kalimantan Terlalu Santun

Sikap DPRD SeKalimantan untuk mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat rupanya masih menggunakan cara yang santun. Dalam Rapat Koordinasi Asosiasi Dewan DPRD Propinsi Seluruh Indonesia (APDSI) Wilayah kalimantan tertuang rekomnedasi yang santun. Dan tidak ada sama sekali gertakan kemerdekaan kalimantan atau embargo hasil alam agar gugatan masyarakat kalimantan dipenuhi pusat.  Ketua DPRD Kalsel Nasib Alamsyah Mengatakan, aspirasi masyarakat yang berkembang kaimantan belum mendapatkan perhatian yang serius dari pusat. Dimatanya masyarakat tidak merasakan keadilan pembangunan .” kita memiliki potensi alam yang banyak tapi didalam pembangunan kita msih tertinggal bahkan diperhatikan pusat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar